Gerakan Relawan?

Ada fenomena menarik jelang Pemilu 2024. Fenomena itu adalah makin besarnya peran relawan seperti Projo, DGP dan lainnya. Ada puluhan relawan lainnya yang bergerak di tengah masyarakat. Sebagian besar bahkan sudah mengusung dan mendeklarasikan calon yang didukungnya.

Dalam Pemilu-pemilu sebelumnya, gerakan relawan hanyalah penggembira yang diorganisir untuk bergerak menjelang Pemilu. Gerakan relawan ini menjadi alat partai politik yang bekerja langsung di tengah rakyat. Mereka adalah garda terdepan.

Kini, situasi agak berbalik. Gerakan relawan bergerak jauh sebelum Pemilu. Tanpa menunggu perintah petinggi partai, mereka sudah menunjuk calon yang didukungnya. Dan karena bergerak di tengah masyarakat, gerakan ini berpengaruh besar di akar rumput. Efeknya, gerakan relawan pasti memiliki “bargaining position” yang sangat kuat yang bisa mempengaruhi keputusan dan kebijakan elite partai politik.

Artinya, kini bukan lagi gerakan relawan yang mengikuti ‘petunjuk” partai politik, tetapi partai politiklah yang kemungkinan besar mengikuti ‘arahan’ gerakan relawan.

Pengaruh gerakan relawan politik menciptakan keriuhan politik, baik di media nasional maupun di media sosial. Suara dan pendapat mereka lebih mendominasi daripada suara politisi partai politik.

Maklumlah, partai politik bergerak terlalu lambat. Partai politik punya aturan organisasi dan hierarki kepemimpinan yang ketat dan harus dipatuhi. Bila ada politisi yang nekad bergerak terlalu cepat, tanpa ‘perintah’ dan restu petinggi partai, mereka bisa kena teguran keras, bahkan terancam di ‘PAW’ kan.

Kecepatan bergerak gerakan relawan ini direspons para politisi secara beragam. Ada politisi yang, tentu saja diam-diam, mengikuti dan mendukung arus kaum relawan. Mereka menjadikan gerakan relawan sebagai partner kerja. Tetapi ada juga politisi yang panik dan kehilangan kepercayaan diri karena suara dan pengaruh gerakan relawan ini lebih mendominasi jagat politik kita.

Lalu, seberapa jauh manfaat dari adanya fenomena gerakan relawan dalam dunia politik kita kini? Menurut saya, gerakan manapun dan di dalam aspek apa pun harus dinilai dari kecenderungan ambiguitasnya.

Pada satu sisi, kita berharap gerakan kaum relawan adalah bagian dari gerakan penguatan akar rumput dalam diskursus dunia politik. Kita harap gerakan relawan ini memberi udara segar di dalam dunia politik kita yang sumpek karena selama ini suara-suara politik terlalu didominasi oleh segelintir orang partai dan kaum ‘ningrat’ politik. Kita berharap gerakan relawan ini sebagai gerakan arus bawah yang semakin memperkuat civil society dan budaya demokrasi kita.

Pada sisi lain, kita juga harus kritis dan waspada karena bisa juga terjadi yang sebaliknya. Gerakan kaum relawan ini bukan saja merupakan alat para bandar politik tetapi juga karena gerakannya justru memperlemah demokrasi dan civil society.

Demi ambisi politiknya, para bandar politik mendorong gerakan yang secara sistematis bergerak di akar rumput untuk mempengaruhi konstituen. Mereka menghalalkan cara apa pun, termasuk penggunaan politik identitas yang memecah-belah, demi memperoleh kekuasaan.

Pemilu masih jauh, tetapi nampaknya dua arus besar yang bertentangan secara diametral itu sudah sama-sama mempengaruhi masyarakat kita melalui kerja gerakan relawan. Kini, ketegangan politik bukan hanya di kalangan atas, tetapi sudah merambah ke bawah.

Moga saja tidak akan menimbulkan kekerasan yang menghancurkan kita bersama. Kita berharap agar kita semua bisa melewati proses politik yang ada ini dengan kematangan dan kebajikan.

Salam,
Albertus Patty

Bagikan

ARTIKEL TERKAIT

Anies Baswedan Bapak Toleransi Beragama?

Pada 16 Oktober 2022, persis di ujung masa kepemimpinannya sebagai Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dianugerahi julukan sebagai “Bapak Toleransi…

Sabam Sirait & Spiritualitas Politiknya

Membicarakan sepak terjang Sabam Sirait dalam dunia politik selalu menarik. Apalagi bila dikaitkan dengan bukunya "Politik itu Suci." Konon, gagasan…

Ketaatan Agama Tanpa Logika

Dengan heran saya selalu bertanya: mengapa para teroris tega menabrakkan pesawat berpenumpang ke gedung WTC? Padahal, konon, para teroris yang…

KDRT

Saya pernah dikecam banyak pihak. Penyebabnya gara-gara saya mendukung niat seorang perempuan yang hendak bercerai dari suaminya. Perempuan ini sudah…