Kembalinya Keadilan dan Hukuman Mati Sambo!

Saya salut dan bangga terhadap Majelis hakim yang  memvonis mati Ferdi Sambo. Keputusan hebat itu menandakan bahwa para majelis hakim berpikir lurus. Mereka tidak silau oleh pangkat tinggi. Tidak menggadaikan keadilan dengan uang atau harta benda. Dan tidak terintimidasi oleh kekuatan jaringan elite Sambo.

Keputusan Majelis hakim menunjukkan dunia hukum dan peradilan kita masih punya harapan. Ternyata hati nurani berupa keadilan dan kebenaran masih ada dan bisa ditegakkan. Dan soal ini jauh lebih penting daripada vonis itu sendiri.

Bukan rahasia bahwa dunia hukum dan peradilan bangsa kita ibarat sampah busuk. Pengadilan adalah salah satu lembaga terkorup di Indonesia. Transaksi maksiat terjadi di segala tingkatan. Kesesatan merembes dari Hakim Mahkamah Konstitusi sampai Sipir Penjara. Menjijikan sekaligus menyedihkan.

Dalam banyak sidang pengadilan, segala perkara dan hukuman bisa dinegosiasi. Yang di pengadilan hanya ‘acting’ sinetron. Nenek pencuri pisang atau kakao yang miskin bisa kena setahun penjara dengan denda 500 juta. Sementara koruptor penggasak trilyunan divonis beberapa tahun saja. Itu pun dapat fasilitas entertainment. Bisa keluar nonton apa pun, termasuk lomba tenis, dan menikmati hotel-hotel mewah di luar kota. Keadilan dan kebenaran sudah mati.

Hukuman mati Sambo? Ada pro-kon yang tajam. Kedua posisi ini ambigu: ada salahnya, ada benarnya. Perdebatannya menjadi tidak rasional. Sudah lebih emosional. Saat emosionalitas bermain, ego menjadi lebih penting daripada pencarian kebenaran. Jadi, saya tidak ingin terjebak menyinggung soal ini.

Saya ingin katakan hal dahsyat yang sayangnya terabaikan. Apa?  Sesungguhnya di balik vonis mati terhadap Sambo ada fenomena yang lebih penting yaitu keadilan dan kebenaran yang selama ini sudah mati telah dibangkitkan.

Ya, keadilan dan kebenaran hidup kembali di ruang pengadilan kita! Kebangkitan ini menjadi harapan yang menyelamatkan bangsa kita. Oleh karena itu,  bangkitnya keadilan dan kebenaran adalah momen yang harus kita rayakan.

Bagi saya, keputusan para Majelis Hakim persidangan Sambo yang dilandasi oleh komitmen tegaknya keadilan dan kebenaran adalah ‘kairos’. Ini momentum penting dalam dunia peradilan kita. Integritas dan keberanian para hakim harusnya menjadi momentum  transformasi moral dan etik dalam budaya, sistem hukum, dan terutama dalam lembaga peradilan bangsa kita. Semoga!

 

Salam,
Albertus Patty

Bagikan

ARTIKEL TERKAIT

Kawin Beda Agama & Respons Gereja

Kawin Beda Agama (KBA) menjadi isu yang memantik perdebatan cukup panas di semua agama. Negara pun sangat berhati-hati dalam mengambil…

Malpraktik Agama

Susy menderita sakit parah cukup lama. Setiap hari Susy harus meminum beberapa obat, yang menurut dokter, wajib dikonsumsi. Susy sangat…

Bablas! Negara Urusi Selangkangan Rakyat!

Ada paradoks kehidupan yang sering tidak kita perhitungkan. Paradoks itu adalah ini. Orang ingin menegakkan yang baik, tetapi dengan cara…

Ancaman Terbesar Kita

Ancaman kaum pendukung khilafah memang menakutkan. Tetapi tulisan ini mengungkapkan bahwa ada ancaman terbesar yang harusnya lebih kita waspadai. Apa…