Ketua PGI: Jangan Cepat Telan Isu Terkait Wamena Tanpa Fakta

Ketua Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) Pendeta Albertus Patty meminta agar masyarakat Indonesia tidak cepat menelan isu yang beredar terkait situasi di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua tanpa disertai fakta. Hal ini, kata dia, bisa memanaskan situasi.

“Jangan terlalu cepat termakan isu yang makin memanaskan situasi lalu tanpa fakta yang jelas menuding siapa pun. Bila terpancing, kita sedang menjalankan skenario aktor intelektual yang menghancurkan diri kita sendiri,” katanya dalam pernyataan yang diterima di Jakarta, Ahad, 29 September 2019.

Menurut dia dalam situasi seperti yang sekarang terjadi kebenaran akan menjadi salah satu hal yang dikorbankan.

Oleh karena itu, kata dia, semua pihak harus menahan diri, menghindari sikap emosional dan berusaha tetap tenang agar tidak mengambil langkah yang berpotensi menghancurkan. Ia juga meminta pemerintah, terutama aparat serta masyarakat harus tetap berpikir rasional dan bijak.

Dia menyampaikan keprihatinan akan tragedi di Wamena yang menelan puluhan korban jiwa dan membuat banyak orang harus mengungsi ke daerah yang lebih aman.

Namun, ia juga memperingatkan bahwa kerusuhan seperti itu berbahaya karena reaksi panas dari daerah-daerah lain sehingga berpotensi memicu disintegrasi bangsa.

Yang jelas, kata dia, sepertinya terjadi tiga hal dalam kerusuhan Wamena yaitu adanya upaya adu domba antarmasyarakat lokal dan pendatang yang selama ini hidup rukun.

Kedua, kerusuhan itu ditujukan untuk merusak integrasi dan keharmonisan bangsa di mana respons emosional yang berbahaya tidak akan menyelesaikan masalah.

Yang terakhir, menurut dia, tampaknya berbagai peristiwa belakangan, termasuk kerusuhan di Wamena, ditujukan untuk menghancurkan nama baik pemerintahan Presiden Joko Widodo.

“Sementara itu, kita berdoa dan berharap pemerintah bisa segera mengendalikan situasi di Wamena dan menangkap aktor intelektual utama yang menciptakan kerusuhan di sana,” kata Albertus Patty .

 

Sumber : nasional.tempo.co

Bagikan

ARTIKEL TERKAIT

Anies Baswedan Bapak Toleransi Beragama?

Pada 16 Oktober 2022, persis di ujung masa kepemimpinannya sebagai Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dianugerahi julukan sebagai “Bapak Toleransi…

Gerakan Relawan?

Ada fenomena menarik jelang Pemilu 2024. Fenomena itu adalah makin besarnya peran relawan seperti Projo, DGP dan lainnya. Ada puluhan…

Sabam Sirait & Spiritualitas Politiknya

Membicarakan sepak terjang Sabam Sirait dalam dunia politik selalu menarik. Apalagi bila dikaitkan dengan bukunya "Politik itu Suci." Konon, gagasan…

Ketaatan Agama Tanpa Logika

Dengan heran saya selalu bertanya: mengapa para teroris tega menabrakkan pesawat berpenumpang ke gedung WTC? Padahal, konon, para teroris yang…