Salah Fokus, You Tenggelam!
Steve Jobs, salah salah satu pendiri Apple Inc. dan pionir hebat yang melakukan revolusi mikro-komputer, mengatakan, “Yang menjadi kunci keberhasilan dan kesuksesan saya karena saya mampu memfokuskan diri dalam apa yang hendak saya lakukan.” Steve Jobs seolah menyindir kita yang sering sulit memfokuskan diri pada pekerjaan atau rencana yang hendak kita capai.
Memang, kita berada dalam dunia yang penuh distractions, banyak gangguan. Ada dua gangguan yang sering kita hadapi. Gangguan pertama, tidak mampu memfokuskan diri pada apa yang hendak kita kerjakan. Steve Jobs mengalami banyak ganggguan saat mengerjakan tugas-tugasnya, tetapi ia mampu fokus pada pekerjaannya. Meski penemu Iphone, Steve Jobs jarang menggunakannya.
Alasannya, meski Iphone bisa mempermudah hidup, tetapi ia juga bisa menjadi sumber gangguan. Steve Jobs mengontrol ketat dirinya dalam penggunaan Iphone. Memang, gangguan terbanyak yang menghambat kita dalam menggapai mimpi dan cita-cita kita berasal dari kegagalan mengontrol diri dalam menggunakan HP. Akibatnya, kita hanya membuang waktu yang sangat berharga.
Gangguan kedua adalah bahwa kita memang fokus tetapi fokus pada sasaran yang salah, yang bukan prioritas. Akibatnya yang utama malah terabaikan. Mahasiswa yang terlalu fokus dalam organisasi kemahasiswaan malah gagal dalam kuliah padahal kuliah adalah primer, aktivitas kemahasiwaan hanya sekunder.
Elia dan Petrus pun gagal fokus. Elia yang dikejar oleh umat Israel lebih menfokuskan diri pada ancaman yang diterimanya bukan pada Tuhan yang selalu bersamanya. Elia gagal fokus. Ia pun frustrasi dan ketakutan!
Petrus juga lakukan kesalahan yang sama. Ketika berjalan di atas air menghampiri Tuhan, ia memfokuskan diri pada angin, ombak dan gelombang yang mengancamnya, bukan memfokuskan diri pada Tuhan yang hadir tepat di depanNya. Salah fokus! Ia pun tenggelam!
Kita harus belajar fokus. Kita harus bisa memfokuskan diri pada pekerjaan kita. Kita harus menentukan prioritas yang akan menjadi fokus utama yang akan kita kejar. Dan terutama, dalam menghadapi hidup yang penuh distraction, fokuslah pada Allah yang hadir dan siap menolong kita. Bukan fokus pada kelemahan dan ketakutan kita. Fokus kita bukan tertuju pada besarnya tantangan yang di depan kita, tetapi pada Allah, Sang Penolong kita!
Salam,
Albertus Patty