Steve Suleeman
Saya harus akui, Steve adalah orang pertama yang menginspirasi saya menjadi seorang pembaca yang lumayan OK dan baik. Etos pembelajar pun saya fully copy darinya.
Saat menjadi mahasiswa yang ugal-ugalan, lebih doyan main dan pacaran daripada belajar, saya dijebloskan Steve dalam kepengurusan Komisi Anak Sinode GKI SW Jabar. Padahal saya sendiri tak pernah menjadi Guru Sekolah Minggu (GSM). Saya diajaknya berkunjung ke berbagai gereja untuk lakukan pembinaan kepada GSM.
Yang menarik, setiap tiba di lokasi pembinaan, Steve jarang ajak saya dan teman-teman bercengkrama. Sebal memang! Jadi, saya menggunakan waktu lowong untuk tidur atau dolanan, Steve sebaliknya. Dia selalu membaca dan membaca. Eduun! Nggak lucu!
Disodori dengan pengalaman Steve yang ‘gila’ membaca, saya merasa sebal terhadapnya karena ia membuat saya sadar pada aib besar yang saya miliki yaitu: kegoblokan! Saya menjadi sangat malu. Saya makin minder terhadapnya.
Cara satu-satunya untuk mengobati rasa minder yang makin kronis terhadapnya adalah dengan menjadi pembaca dan pembelajar juga. Saya terpaksa nekad mengcopy etos belajarnya. Ya terpaksa, daripada rasa malu berkelanjutan. Lucu! Keterpaksaan itu menyebalkan! Tapi, tak ada pilihan! Majulah saya!
Untung etos keterpaksaan itu datang tepat waktu. Suatu saat, entah wangsit dari buku yang mana, dia nekad menyuruh saya menceramahi GSM se Sinode GKI SW Jabar. Keputusan lucu karena dari segi penampilan dan amunisi pengetahuan saya belum pantas jadi penceramah. Masih jauh! Panik banget, tetapi terpaksa nekad saja. Maklum itu perintah ‘lucu’ Ketua Komisi Anak Sinode. Untung segalanya, dalam perasaan saya, OK aja.
Saat masih mahasiswa, saya bergaul akrab dengan Steve. Tak pernah sekalipun ia menasehati saya untuk jadi pembaca dan pembelajar yang baik. Tetapi, keseriusannya menghadapi tantangan hidup, keberaniannya berpikir melintasi konservatisme agama dan terutama, etos belajarnya telah menginspirasi saya sampai saat ini.
Thanks Steve Suleeman, jasamu tak pernah kulupakan! Selamat Memasuki masa Emeritasi 1 April 2019. Tetap semangat, makin sehat dan tetap lucu ya. Tuhan memberkatimu dan keluarga!
Salam,
Albertus Patty