Yesus ‘Mudik’
Kenaikan Yesus ke Sorga itu adalah peristiwa ‘mudik.’ Yesus pulang kampung! Secara lahiriah, Ia berpisah dengan murid-muridNya, tetapi secara batiniah ia tetap berada dalam persekutuan dengan mereka. Nah, bagaimana kira-kira respon para murid?
Bagi yang berpikiran negatif dan pesimis, mudiknya Yesus adalah bencana. Yesus meninggalkan mereka dalam kesendirian. Mereka seperti anak-anak yang mengalami hidup tanpa pemimpin dan pembimbing. Mereka sendirian, terutama saat dibelit persoalan dan ancaman.
Mereka ‘dipaksa’ memutuskan segala sesuatu. Mereka pasti takut dan khawatir. Merasa kecil dan tidak berdaya. Tetapi, ini adalah respon anak manja yang bermental rapuh, mudah runtuh.
Bagi yang bersikap positif dan optimis, mudiknya Yesus adalah sebuah kesempatan. Kini saatnya para murid menjadi manusia dewasa bermental tangguh.
Saat persoalan menerpa, tidak lagi bergantung pada orang lain! Kini terbuka kesempatan menjadi kreatif dan inovatif. Saatnya berdiri di atas kaki sendiri sekaligus saatnya memperkuat solidaritas.
Memang, tantangan tak harus dihadapi sendirian, tetapi dalam kebersamaan, Hanya itu satu-satunya cara untuk bersama-sama menjadi matang dalam hidup.
Mudiknya Yesus adalah kesempatan meneruskan tugas dan tanggung jawab demi penyelamatan umat manusia dan dunia ini. Mudiknya Yesus adalah berkat terselubung. Jadi, bersyukurlah!
Selamat Merayakan Hari Kenaikan Tuhan Yesus!
Salam,
Albertus Patty